10/30/2012

RPP BERKARAKTER

RPP Berkarakter SD :: Kelas 4 5 6, IPA IPS Matematika

RPP berkarakter SD kami sajikan memenuhi permintaan rekan-rekan guru sekolah dasar. Sudah lama kami punya rencana untuk menyediakan download rpp sd berkarakter lengkap dengan silabus. Karena kesibukan ujian nasional dan ulangan akhir semester genap, baru kali ini rpp sd bisa disajikan. Sebenarnya, telah banyak rpp sd di blog rencana pembelajaran ini. Kali ini hanya melengkapi [...]

RPP PKN SMP Berkarakter

RPP PKN SMP berkarakter kami sajikan untuk memenuhi permintaan para pengunjung blog ini. Dalam posting kali ini, RPP PKN berkarakter dilengkapi dengan silabus PKN SMP yang telah ditambah dengan berkarakter bangsa. File yang bisa Anda download dalam format word sehingga dapat diedit sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Untuk kemudahan download RPP PKN SMP berkaraker, linknya [...]

RPP Matematika SMP

RPP Matematika SMP berikut ini kami sajikan dalam bentuk contoh RPP Matematika SMP Kelas 8

RPP Bahasa Inggris SMP Berkarakter

RPP Bahasa Inggris SMP Berkarakter ini sebagai alternatif contoh penyusunan pembelajaran SMP berkarakter.  Untuk membangun karakter siswa perlu diberikan penekanan pada karakter yang diinginkan. Penempatan butir karakter yang diharapkan dapat diletakkan di bawah butir-butir tujuan pembelajaran. Contoh RPP bahasa Inggris SMP berkarakter dapat dilihat di bawah ini. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)  Nama sekolah                 : Mata [...]

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Hakikat Pembelajaran: Model Pembelajaran Menyenangkan

Hakikat pembelajaran adalah terjadinya perubahan perilaku. Semua pakar pendidikan, baik secara tersurat maupun tersirat, berpandangan demikian. Ki Hajar Dewantara, Crow&Crow, Witherington, Hilgard, Gage&Berliner, Di Vesta Thompson, dan yang lainnya memberikan penekanan yang sama, belajar berarti perubahan perilaku. Tentu saja, perilaku yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam konteks pendidikan, pembelajaran harus menghasilkan peserta didik yang semula [...]

Metode Pembelajaran Matematika Terbaru

Metode pembelajaran matematika terbaru beraneka ragam. Metode inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Hal ini terjadi karena penerapan model pembelajaran inkuiri memungkinkan siswa mencari dan menemukan sendiri pola dan struktur matematika melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dan menantang. Rencana pembelajaran dengan metode pembelajaran ini hendaknya disusun sebaik [...]

Model Pembelajaran Tematik

Model Pembelajaran tematik merupakan metode pembelajaran tepadu yang berorientasi pada tema-tema tertentu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran tematik bukanlah hal baru. Sejak kurikulum 1994, mata pelajaran bahasa Indonesia sudah menggiatkan pembelajaran tematik. Aplikasi pembelajaran tematik Penerapan Model pembelajaran tematik dalam kegiatan [...]


SERBA-SERBI PENDIDIKAN

Kecerdasan Majemuk: Pembelajaran Sekolah Para Juara

Kecerdasan majemuk menjadi inspirasi lahirnya model-model pembelajaran inovatif. Teori kecerdasan majemuk atau multiple intelligence merupakan temuan Howard Gardner dari Harvard University. Penerapan teori kecerdasan majemuk telah dibahas tuntas oleh Thomas Armstrong dalam bukunya; Sekolah Para Juara: menerapkan multiple intelligence di dunia pendidikan. Kecerdasan majemuk bisa menjadi dasar bagi guru dan sekolah dalam menyusun kurikulum, rencana [...]

Kalender Pendidikan 2012

Kalender pendidikan 2012 diperlukan para guru untuk menyusun program semester dan program tahunan. Memasuki tahun pelajaran baru, blog rencana pembelajaran dot com telah menyiapkan download kalender pendidikan 2012/2013. RPP dan silabus juga perlu dipersiapkan setelah melalui revisi untuk digunakan pada tahun pelajaran ini. Untuk memudahkan para guru menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah tempat bertugas. [...]

Perangkat Pembelajaran Berkarakter

Capek juga, ya, mencari perangkat pembelajaran berkarakter di internet. Bagaimana tidak capek? Sudah mengetikkan kata kunci berkali-kali di google tidak juga mendapatkan hasil. Memasukkan keyword rpp berkarakter, beberapa hasil pencarian muncul dengan kata kunci itu, tetapi ketika di-klik justru yang muncul iming-iming cara cepat kaya alias kaya mendadak (memelihara tuyul, kali ya?). Memasukkan keyword rpp [...]

Model Pengembangan Kurikulum

Model Pengembangan kurikulum melalui RPP berkarakter menjadi fokus perhatian sekolah-sekolah dalam upaya membangun karakter (character building) peserta didik. Prinsip pengembangan kurikulum berkarakter tidak berbeda dengan prinsip pengembangan kurikulum yang telah dilakukan saat ini. Hal ini mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum KTSP tahun 2006 dengan poin utama berbasis kompetensi.  Dimasukkannya pengembangan karakter bagi peserta didik ini [...]

Metode Pembelajaran Kooperatif

Metode Pembelajaran Kooperatif  STAD (Student Team Achievement Divisions) adalah model pembelajaran kooperatif (kerja sama dalam kelompok) yang paling sederhana. Model pembelajaran tipe ini, menempatkan siswa dalam kelompok atau tim belajar terdiri atas 4 sampai 5 orang yang memiliki perbedaan tingkat kemampuan, jenis kelamin dan suku jika memungkinkan. Dalam aplikasinya, setelah guru menyajikan materi pembelajaran, siswa [...]

SILABUS, RPP BERKARAKTER

Silabus dan RPP SMP Berkarakter

Silabus dan RPP SMP berkarakter yang ada di blog ini dapat anda download dengan mudah. Silabus dan RPP berkarakter untuk SD, SMP, dan SMA telah disediakan link downloadnya lewat ziddu.com. Penyajian silabus dan RPP ini sebagai upaya untuk berbagi dengan teman-teman guru yang memerlukan perangkat pembelajaran sebagai referensi dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

RPP Bahasa Indonesia SMP Berkarakter

RPP bahasa Indonesia SMP Berkarakter  ini merupakan perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP.  RPP bahasa Indonesia ini juga telah dilengkapi dengan silabus.  Rencana pembelajaran [dot] com  juga menyajikan RPP dan Silabus tingkat SD/ MI,  SMP/MTs, SMA/MA untuk mata pelajaran lain.  Hal ini untuk membantu rekan-rekan guru dan mahasiswa jurusan kependidikan dalam memperoleh perangkat pembelajaran yang [...]

Model-Model Pembelajaran Terbaru

RencanaPembelajaran.com merupakan blog penyedia model pembelajaran menampilkan model-model pembelajaran terbaru di antaranya pembelajaran kooperatif, pembelajaran pakem, pembelajaran matematika, metode pembelajaran disertai contoh RPP berkarakter dan silabus.  Macam-macam metode pembelajaran dan perangkat pembelajaran akan terus  kami sajikan secara berkala. Dengan disajikannya perangkat pembelajaran yang berupa RPP maupun Silabus, kami berharap dapat membantu rekan-rekan guru dalam mengembangkan [...]

KURIKULUM BERKARAKTER

Kurikulum Berkarakter, Perlukah ?

Setelah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran ), Kementerian Pendidikan Nasional menggagas ide baru dengan inovasinya yang bertajuk Kurikulum Berkarakter. Pengelontoran terobosan baru dalam dunia pendidikan ini dilandasi oleh keprihatinan pemerintah atas kenakalan remaja yang sudah sampai taraf mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, tingkat tawuran remaja ditahun 2010 ini meningkat dengan signifikan begitu juga kasus hamil diluar nikah yang dialami siswi SMA bahkan SMP.
Melihat fenomena buruk yang menimpa tunas-tunas bangsa tersebut, pemerintah merasa perlu untuk mengambil sebuah langkah praktis guna menghentikan atau minimal mengurangi lingkaran setan tersebut. dan tidak ada cara yang paling efektif (menurut pemerintah ) selain dengan pembekalan akhlak dan pekerti yang mulia. Oleh sebab itu pemerintah berkeinginan untuk menghidupkan kembali pelajaran budi pekerti yang dulu pernah ada di era 60 an, hanya saja tidak berwujud mata pelajaran secara terpisah namun melesap kesemua unsur mata pelajaran disekolah.
Semua guru diharapkan tidak hanya mentranformasikan ilmu yang dimilikinya namun juga membimbing dan mendidik akhlak anak didiknya dengan teladan dan contoh yang baik. Prof DR. Ramayulis menegaskan bahwa para guru adalah pewaris Nabi yang berperan untuk mengajarkan akhlakul karimah kepada manusia, sebagaimana amanat ini juga diemban oleh Nabi Muhammad saw seperti yang telah diakui oleh beliau sendiri,” Aku diutus untuk menyempurnakan akhlakul karimah.”
Oleh sebab itu mendidik akhlak mulia jauh lebih utama dibanding dengan membuat murid “pintar ” secara kognitif. Orientasi pendidikan yang selama ini dianut oleh pemerintah dalam menentukan tujuan pendidikan nasional selalu merujuk pada angka-angka, sementara aspek yang berhubungan dengan sikap afektif murid hanya dijadikan sebagai pelengkap bukan tujuan. Akibatnya adalah pendidikan di Indonesia hanya menghasilkan jago-jago mark up data, jago manipulasi dan korupsi. mungkin saja, sekali lagi MUNGKIN, kurikulum berkarakter yang dihembuskan oleh pemerintah merupakan bentuk ” taubatan Nashuha” dari pemerintah atas dosa-dosa masa lalunya dan sekaligus menjadi jawaban atas semua persoalan bangsa ini.
Hanya saja, berdasarkan pengalaman bentuk aturan sebagus apapun di negeri ini selalu berakhir dengan kegagalan. Entah apanya yang salah atau siapa yang keliru sehingga bangsa yang konon bermartabat ini menjadi bangsa yang “pecundang”.
Wallohu a’lam

10/29/2012

Pendidikan Karakter Anak

Memiliki anak yang percaya diri dan bahagia adalah idaman setiap orangtua, tetapi banyak sekali orangtua dan guru yang tidak tahu bagaimana cara memompa rasa percaya diri anak. Ya, sebab percaya diri tidak diajarkan atau masuk dalam daftar mata pelajaran di sekolah, dan tidak ada sekolah yang khusus mengajarkan materi percaya diri. Kini kami merangkai hasil praktek dan pembelajaran lebih dari 8 tahun dan semuanya kami tuangkan dalam sebuah E-book 7 Cara Meningkatkan Percaya Diri Anak. E-book ini dilengkapi dengan ilustrasi bergambar, sehingga menarik untuk terus dibaca, mudah dipahami dan dapat langsung anda praktekan.
Rasa percaya diri anak adalah warisan terindah bagi anak dari orangtua. Anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi dan sikap yang positif akan berani ambil bagian untuk turut membangun negeri Indonesia ini.  Semoga apa yang kami berikan ini dapat membantu generasi-generasi emas berikutnya menciptakan sesuatu yang lebih baik dan berguna bagi kehidupan masyarakat Indonesia. ( agus.3108 )

10/27/2012

INFO CPNS

Revisi Draft PP tentang CPNS Tenaga Honorer

DRAFT USULAN PERUBAHAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG SELEKSI TENAGA HONORER UNTUK DAPAT DIANGKAT MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL INDONESIA (Disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia di Jakarta) 1) Pada Pasal 1 angka 1 (halaman 3), ada perubahan sebagai berikut :  Semula dirumuskan : “Tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang berwenang dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu.”  Diusulkan dirubah menjadi “Tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang berwenang dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu, atau yang diangkat oleh pejabat yang berwenang di lembaga swasta berbadan hukum untuk melaksanakan tugas tertentu.” 2) Pada pasal 1 angka 1 (halaman 3), ada perubahan sebagai berikut :  Semula dirumuskan : “Tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang berwenang dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu : a. Pada instansi pemerintah yang penghasilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Pada instansi pemerintah yang penghasilannya tidak menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. Di luar instansi pemerintah sebagai guru yang penghasilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; Penjelasan Umum : Dalam ketentuan ini, yang dimaksud dengan penghasilan dari APBN/APBD adalah bahwa tenaga honorer tersebut memperoleh penghasilan yang bersumber dari APBN/APBD. Pembebanan penghasilan tersebut harus secara tegas disebutkan dalam APBN/APBD sebagai/untuk pembayaran honorarium guru honorer. Apabila Guru honorer melaksanakan tugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dinyatakan lulus dan diterima untuk diangkat menjadi CPNS, maka yang bersangkutan diangkan sebagai CPNS dan ditempatkan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.  Diusulkan dirubah menjadi : “Tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang berwenang dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu, atau yang diangkat oleh pejabat yang berwenang di lembaga swasta berbadan hukum untuk melaksanakan tugas tertentu.” a. Pada instansi pemerintah yang penghasilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Pada instansi pemerintah yang penghasilannya tidak menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. Di luar instansi pemerintah yaitu instansi yang diselenggarakan oleh masyarakat dan berada di bawah naungan badan hukum (yayasan) bertugas sebagai tenaga pendidik (guru, dosen, tutor, dan instruktur) atau tenaga kependidikan (administrasi) yang penghasilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan atau yang penghasilanya tidak menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.” Penjelasan Umum : Dalam ketentuan ini, yang dimaksud dengan penghasilan dari APBN/APBD adalah bahwa tenaga honorer tersebut memperoleh penghasilan yang bersumber dari APBN/APBD. Apabila Guru honorer melaksanakan tugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dinyatakan lulus dan diterima untuk diangkat menjadi CPNS, maka yang bersangkutan diangkan sebagai CPNS dan ditempatkan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan atau diselenggarakan oleh Lembaga Swasta berbadan hukum.” 3) Pada penjelasan Umum Pasal 1 angka 1 (halaman 3), ada perubahan sebagai berikut:  Semula dirumuskan : “Pejabat lain yang berwenang dalam pemerintahan yang dimaksudkan dalam ketentuan ini, paling kurang pejabat struktural eselon III/Pimpinan Satuan Unit Kerja, misal : Kepala Dinas, Kepala UPT, Kepala Puskesmas.”  Diusulkan dirubah menjadi : “Pejabat lain yang berwenang dalam pemerintahan yang dimaksudkan dalam ketentuan ini, paling kurang pejabat struktural eselon III/Pimpinan Satuan Unit Kerja, misal : Kepala Dinas, Kepala UPT, Kepala Puskesmas dan Bagi lembaga swasta berbadan hukum, pejabat dimaksud adalah Ketua Yayasan.” 4) Pada Penjelasan Umum Pasal 1 angka 1 hurup a, b, c, (halaman 3), ada perubahan sebagai berikut :  Semula dirumuskan : “Apabila guru honorer melaksanakan tugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dinyatakan lulus dan diterima untuk diangkat menjadi CPNS, maka yang bersangkutan diangkat menjadi CPNS dan ditempatkan pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemeritah/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.”  Diusulkan dirubah menjadi : “Apabila Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan honorer melaksanakan tugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dinyatakan lulus dan diterima untuk diangkat menjadi CPNS, maka yang bersangkutan diangkat menjadi CPNS dan ditempatkan pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemeritah/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.” 5) Pada Pasal 4 hurup g (halaman 5), ada perubahan sebagai berikut :  Semula dirumuskan : “Khusus bagi tenaga guru mempunyai pendidikan paling rendah S1/D4 atau sedang mengikuti pendidikan S1/D4.”  Diusulkan dirubah menjadi : “Bagi tenaga guru/tutor/instruktur tingkat SLTA atau sederajat ke bawah, mempunyai pendidikan paling rendah S1/D4 atau sedang mengikuti pendidikan S1/D4 sedang untuk tenaga dosen mempunyai pendidikan paling rendah S2 (Magister/Master). 6) Penambahan Ayat pada Pasal 4 (halaman 5), dengan redaksi sebagai berikut: “Khusus bagi tenaga guru/tutor/instruktur tingkat SLTA atau sederajat ke bawah yang memiliki kualifikasi pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat wajib melaksankan penyerataan kualifikasi pendidikan S1/D4 maksimal 1 tahun setelah dinyatakan lulus CPNS. Apabila tidak melaksanakan penyetaraan kualifikasi pendidikan S1/D4 tersebut di atas, maka harus membuat surat pernyataan mengundurkan diri dari CPNS.” 7) Pada Pasal 5 untuk angka (3), ada perubahan sebagai berikut :  Semula dirumuskan : “Data tenaga honorer sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Disampaikan paling lambat tanggal 1 Oktober 2009.”  Diusulkan dirubah menjadi : “Data tenaga honorer sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Disampaikan paling lambat tanggal 1 Juni 2010.” 8) Pada Pasal 6, ada perubahan sebagai berikut :  Semula dirumuskan : “Seleksi tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dilakukan untuk mengisi formasi 2010.”  Diusulkan dirubah menjadi “ “Seleksi tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dilakukan untuk mengisi formasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.” 9) Pada Pasal 7 ayat (2) hurup d (halaman 7), ada perubahan sebagai berikut :  Semula dirumuskan : “khusus bagi tenaga guru mempunyai pendidikan paling rendah S1/D4 atau sedang mengikuti pendidikan S1/D4.”  Diusulkan dirubah menjadi : “Bagi tenaga guru/tutor/instruktur tingkat SLTA atau sederajat ke bawah, mempunyai pendidikan paling rendah S1/D4 atau sedang mengikuti pendidikan S1/D4 sedang untuk tenaga dosen mempunyai pendidikan paling rendah S2 (Magister/Master). 10) Penambahan Pasal 7 untuk hurup e (halaman 5), dengan redaksi sebagai berikut : “Khusus bagi tenaga guru/tutor/instruktur tingkat SLTA atau sederajat ke bawah yang memiliki kualifikasi pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat wajib melaksankan penyerataan kualifikasi pendidikan S1/D4 maksimal 1 tahun setelah dinyatakan lulus CPNS. Apabila tidak melaksanakan penyetaraan kualifikasi pendidikan S1/D4 tersebut di atas, maka harus membuat surat pernyataan mengundurkan diri dari CPNS.” 11) Penambahan Pasal 7 untuk hurup e (halaman 5), dengan redaksi sebagai berikut : “Khusus bagi tenaga guru/tutor/instruktur tingkat SLTA atau sederajat ke bawah yang memiliki kualifikasi pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat wajib melaksankan penyerataan kualifikasi pendidikan S1/D4 maksimal 1 tahun setelah dinyatakan lulus CPNS. Apabila tidak melaksanakan penyetaraan kualifikasi pendidikan S1/D4 tersebut di atas, maka harus membuat surat pernyataan mengundurkan diri dari CPNS” Keterangan : Adapun yang menjadi alasan disampaikannya usul perubahan rumusan Rancangan Peraturan Pemerintah seperti tersebut di atas, disebabkan supaya Peraturan Pemerintah yang akan diterbitkan itu dapat mengakomodir keadaan tenaga honorer secara komprehensif di seluruh Indonesia. Sebab tenaga honorer yang ikut berjasa mengabdikan diri pada negara itu tidak hanya yang bertugas di instansi pemerintah saja, melainkan banyak sekali yang bertugas di lembaga swasta yang berbadan hukum dan sama sekali tidak menerima penghasilan baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sehingga dengan demikian tidak ada diskriminasi hak untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil serta tidak adanya dikotomi antara instansi negeri dan instansi swasta. Di samping itu, dengan diakomodirnya keadaan tenaga honorer secara komprehensif pada Peraturan Pemerintah yang akan diterbitkan ini, maka dapat menghindari terjadinya gejolak kecemburuan diantara para tenaga honorer maupun aksi-aksi menuntut peningkatan status dan kesejahteraan dari tenaga honorer di seluruh Indonesia.

10/24/2012

KUMPULAN JUDUL PTK BK DAN MAPEL


Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Sosial Materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat Siswa Kelas 8.G Semester II MTs Negeri ........... dengan Bimbingan dan Konseling
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional yang tersurat dalam Pembukaan UUD Republik Indonesia tahun 1945 ialah “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam ketetapan MPR RI No. II/ MPR/ 1993 Bab IV secara tersurat telah mencantumkan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut :
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu mauusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggungjawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan Pribadi serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi pada masa depan. Iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan kreatif, inovatif dan berkeinginan untuk maju. (GBHN 1993:85)

Berkaitan dengan tujuan tersebut diatas maka masalah pendidikan harus mendapatkan perhatian yang lebih besar, memerlukan keterlibatan dan kerjasama beberapa pihak serta unsur yang ada didalamnya.

Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............ Dengan Bimbingan dan Motivasi
 
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang amat penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Hal ini berarti sekolah turut pula bertanggungjawab tercapainya suatu tujuan, yang telah ditetapkan.

FUNGSI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN (BP) DALAM MENUNJANG PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

BAB I
PENDAHULUAN


Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya sangat penting saja, bahkan sama sekali tidak bias dipisahkan dari kehidupan. Pendidikan itu mutlak sifatnya dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa atau Negara sebagian besar ditentukan oleh mutu pendidikannya.

Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Mengatasi stres dan depresi Siswa Kelas ............. Dengan Layanan kelompok  

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang amat penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Hal ini berarti sekolah turut pula bertanggungjawab tercapainya suatu tujuan, yang telah ditetapkan.

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIDANG BIMBINGAN PRIBADI DAN SOSIAL MATERI MEMAHAMI TUJUAN PENDIDIKAN PADA SISWA KELAS 8.F SEMESTER I MTs NEGERI ................. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENGAJARAN

B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media pengajaran merupakan alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa, dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme, tentu akan membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira dalam belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Dengan demikian kegiatan belajar akan lebih efektif.

PENINGKATAN PRESTASI BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL MATERI TATA KRAMA PERGAULAN PADA SISWA KELAS ……DI ...........
MELALUI LAYANAN ORIENTASI
TAHUN……..  

B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu Kegiatan layanan orientasi disebut pelayanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran pelayanan (klien/konseli) ,dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran pelayanan itu.
Oleh karena itu "Tanggung jawab pendidikan ada pada lembaga-­lembaga yang meliputi; lembaga keluarga, lembaga sekolah, lembaga masyarakat, lembaga keagamaan dan lembaga pemerintah: (Drs. M. Noor Syaln, 198(1: 19).

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIDANG BIMBINGAN PRIBADI DAN SOSIAL MATERI PENTINGNYA MENGATUR WAKTU PADA SISWA KELAS................. DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN INFORMASI
TAHUN......

B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme, tentu akan membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira dalam belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Dengan demikian kegiatan belajar akan lebih efektif.
Belajar yang efektif harus dimulai dari pengalaman langsung atau pengalaman kongkrit dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga dalam pengajaran dari pada tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berusaha untuk menampilkan rangsangan (stimulus), yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP XXX Melalui Layanan Bimbingan Konseling Dengan Cara Meningkatkan Kualitas Hubungan Guru Bimbingan Konseling Dengan Siswa Pada Tahun Pelajaran XXX

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Konseling menjadi bagian integral dari pendidikan di sekolah sejak diberlakukanya kurikulum 1975. Konseling memiliki sebutan yang beragam dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Beberapa istilah yang lazim digunakan disekolah adalah GC (Guidance and Counseling), BP (Bimbingan dan Penyuluhan), serta BK (Bimbingan dan Konseling).  Personil yang bertugas menangani juga mendapat sebutan yang berbeda – beda seperti  guru GC, guru BP, guru BK, pembimbing dan konselor. Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 (ayat) 6, mengukuhkan sebutan konselor serta menegaskan konselor sebagai pendidik.

PENINGKATAN RANAH KOGNITIF DAN AFEKTIF PESERTA DIDIK KELAS ...... PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MODEL P A S A (PICTURES AND STUDENT ACTIVE) 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Peranan pendidikan di Indonesia menjadi prioritas utama, secara jelas di dalam UUD 1945 pada pasal 31 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah mengusahakan dan penyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang sejarah, sejalan dengan hal tersebut GBHN 1988 dinyatakan peranan pendidikan nasional yang kaitannya dengan sejarah yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras. Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air (nasionalisme) dan mempertebal semangat kebangsaan (patriotisme).

Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Simulasi Untuk Meningkatakan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas …………. SDN …………… Kec. …………… Kab. ……………. Tahun 2005/2006
 

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi telah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan unutk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode yang lain, juga digunakan untuk mencapai tujuan yang lain. Begitulah adanya, sesuai dengan kehendak tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.

Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Sumbang Saran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas …………………Tahun Pelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.

Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Autentik Pada Siswa Sekolah Dasar

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menggunakan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.

Upaya Meningkatkan Kelincahan dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Pada Siswa Kelas…tahun pelajaran …..

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari orang seluruh dunia. Olah raga ini sangat universal. Selain digemari orang laki-laki olah raga ini juga digemari para perempuan tidak hanya tua muda bahkan anak-anak Sejak tahun 1990 an olah raga ini mulai digunakan untuk para wanita meskipun sebelumnya olah raga ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria.
Olah raga ini melibatkan 11 orang dalam satu teamnya. Untuk menjadi pemenang dalam suatu pertandingan harus melawan satu team lainnya. Lapangan . para pemain sepak bola memperebutkan sebua bola untuk dimasukkan ke dalam gawang yang dijaga seorang penjaga gawang (goal keeper)

Upaya Pengembangan Prestasi Olah Raga di Kelas…, .. Melalui Metode Eksperimen Tahun Pelajaran…..

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Banyak orang salah menafsirkan bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah sama dengan proses penciptaan prestasi di bidang olah raga. Kesalahan tafsir ini menimbulkan kesalahan juga dalam metode atau cara mengajarkan pendidikan jasmani di sekolah. Padahal, antara pendidikan jasmani dan prestasi olah raga sama-sama memiliki metode dan target namun metode dan targetnya agak berbeda. Meski begitu, pendidikan jasmani bisa dijadikan sebagai awal dari dimulainya metode atau proses penciptaan sebuah prestasi olah raga di sekolah, yang boleh jadi bisa dilanjutkan menjadi sebuah proses penciptaan prestasi secara nasional.

Memperkenalkan Teknik Dasar Start Jongkok Melalui Metode Ceramah Pada Siswa …………… Tahun Pelajaran………..

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar orang menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal abad 21 usia harapan hidup diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang usia lanjut, yang diperkirakan pada tahun 2005 ini mencapai jumlah 19 juta orang atau 8,5% dari penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1 dan 6). Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Bermain Bola Tangan Pada Siswa……….. Tahun Pelajaran.....

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar  Belakang Masalah
        Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
        Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman.

UPAYA PENGEMBANGAN PRESTASI OLAH RAGA BOLA VOLI MELALUI METODE CERAMAH PLUS PADA SISWA………… TAHUN PELAJARAN……
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar  Belakang Masalah
        Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai bidang.

Penerapan Metode Belajar Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang Bahasa Indonesia Pada Siswa 
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Ketiga aspek itu berturut-turut menyangkut ilmu pengetahuan, perasaan, dan keterampilan atau kegiatan berbahasa. Ketiga aspek tersebut harus berimbang agar tujun pengajaran bahasa yang sebenarnya dapat dicapai. Kalau pengajaran bahasa terlalu banyak mengotak-atik segi gramatikal saja (teori), murid akan tahu tentang aturan bahasa, tetapi belum tentu dia dapat menerapkannya dalam tuturan maupun tulisan dengan baik.

Pembelajaran Kontekstual Model Pengajaran Berbasis Masalah yang Efektif Dalam Meningkatkan Prestasi dan Penguasaan Materi Pelajaran IPA Pada Siswa

BAB I 
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang sungguh-sungguh dan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sumberdaya yang berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi, masyarakat, dan bangsa dalam rangka mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share Pada Siswa

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.

Upaya Membantu Siswa Mengingat Kembali Materi Pelajaran Matematika Lewat Metode Belajar Aktif Model Meninjau Kembali Kesulitan Materi Pelajaran Pada Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhir dari rangkaian proses belajar mengajar adalah tes akhir suatu mata pelajaran yang dilakukan melalui tes formatif, tes akhir cawu, tes akhir semester atau tes ujian kenaikan kelas bagi siswa kelas enam sekolah dasar. Di dalam menghadapi tes ujian kenaikan kelas bagi siswa Kelas ………………. sekolah dasar perlu adanya refreshing terhadap materi ajar yang telah diterima oleh siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.

Peningkatan Prestasi Belajar PKn melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Struktural pada Siswa  

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan paradigma lama mengenai proses belajar mengajar bersumber pada teori (atau lebih tepatnya asumsi) tabula rasa John Locke yang menyatakan bahwa pikiran anak seperti kertas kosong yang putih dan siap menunggu coretan-coretan gurunya. Dengan kata lain, otak seorang anak sepeti botol kosong yang siap diisi dengan segala ilmu pengetahuan dan kebikaksanaan sang mahaguru.

Metode Belajar Aktif Model Pengajara
n Terarah Dalam Meningkatkan Prestasi Dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.

Upaya Pembelajaran Terstruktur Dengan Pemberian Tugas dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.

Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Tuntas Pada Siswa Kelas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut teori psikologi, anak yang rasional selalu bertindak sesuai tingkatan perkembangan umur mereka. Ia mengadakan reaksi-reaksi terhadap lingkungannya, atau adanya aksi dari lingkungan maka ia melakukan kegiatan atau aktivitas. Dalam pendidikan kuno aktivitas anak tidak pernah diperhatikan karena menurut pandangan mereka anak dilahirkan tidak lain sebagai “orang dewasa dalam bentuk kecil”. Ia harus diajarkan menurut kehendak orang dewasa. Karena itu ia harus menerima dan mendengar apa-apa yang diberikan dan disampaikan orang dewasa/guru tanpa dikritik. Anak tak obahnya seperti gelas kosong yang pasif menerima apa saja yang dituangkan ke dalamnya.

Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Diterapkannya Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Semua manusia di dalam hidupnya di dunia ini, selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang disebut Agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-Nya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun pada masayarakat yang sudah modern. Merka akan merasa tenang dan tenteram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdikan diri kepeda Dzat Yang Maha Kuasa. Hal semacam ini memang sesuai dengan firman Allah dalam Surat Ar-Rad ayat 28, yang artinya, “Ketahuilah, bahwa hanya dengan ingat kepada Allah, hati akan menjadi tenteram.”

Meningkatkan Ranah Kognitif dan Afektif Peserta Didik Kelas X SMA X Pada Mata Pelajaran Sejarah Dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dengan Model PA S A (Pictures and Student Active) 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Peranan pendidikan di Indonesia menjadi prioritas utama, secara jelas di dalam UUD 1945 pada pasal 31 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah mengusahakan dan penyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang sejarah, sejalan dengan hal tersebut GBHN 1988 dinyatakan peranan pendidikan nasional yang kaitannya dengan sejarah yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras. Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air (nasionalisme) dan mempertebal semangat kebangsaan (patriotisme).

Metode Pembelajaran Imajinatif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang Bahasa Indonesia Pada Siswa
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Di dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek pengetahuan/kompetensi, skill dan sikap. Ketiga aspek itu berturut-turut menyangkut ilmu pengetahuan, perasaan, dan keterampilan atau kegiatan berbahasa. Ketiga aspek tersebut harus berimbang agar tujun pengajaran bahasa yang sebenarnya dapat dicapai. Kalau pengajaran bahasa terlalu banyak mengotak-atik segi gramatikal saja (teori), murid akan tahu tentang aturan bahasa, tetapi belum tentu dia dapat menerapkannya dalam tuturan maupun tulisan dengan baik.

Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Dengan Menerapan Model Pengajaran Kolaborasi Pada Siswa

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi yang sedang berlangsung dewasa ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut antara lain persaingan ketat dalam perdangan internasional sebagai konsekuensi pasar bebas di kawasan ASEAN dan Asia Pasifik. Hal tersebut telah menimbulkan berbagai masalah kehidupan, termasuk matinya produk-produk perdangan lokal, bahkan pabrik-pabrik teksil dalam negeri, karena tidak mampu bersaing dengan produk luar. Contohnya: kalau jalan-jalan ke swalayan, dapat kita saksikan berapa prosen produk dalam negeri yang dipasarkan, bahkan mencari jeruk Garut atau apel Malang saja sudah susah.
Menghadapi tantangan dan permasalahan tersebut, pendidikan harus berorientasi sesuai dengan kondisi dan tuntutan itu, agar output pendidikan dapat mengikuti perkembangan yang terjadi. Dalam kondisi ini, manajemen birokratik sentralistik yang telah menghasilkan pola penyelenggaraan pendidikan yang seragam dalam berbagai kondisi lokal yang berbeda untuk berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, tidak bisa dipertahankan lagi. Dikatakan demikian, karena muatan dan proses pembelajaran di sekolah selama ini menjadi miskin variasi, berbasis pada standar nasional yang kaku, dan diimplementasikan di sekolah atas dasar petunjuk-petunjuk yang cenderung serba detail. Di samping itu, peserta didik dievaluasi atas dasar akumulasi pengetahun yang telah diperolehnya, sehingga orang tua tidak mempunyai variasi pilihan atas jasa pelayanan pendidikan bagi anak-anaknya, sumber-sumber pembelajaran di “dunia” nyata dan unggulan daerah tidak dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan di sekolah, dan lulusan hanya mampu menghafal tanpa memahami.

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Dengan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi tidak akan lepas dari perkembangan dalam bidang IPA. Perkembangan dari bidang IPA tidak mungkin terjadi bila tidak disertai dengan peningkatan mutu pendidikan IPA, sedangkan selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini dapat dilihat dari Nilai mata pelajaran IPA yang rata-rata masih rendah bila dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Ini Menunjukkan masih rendahnya mutu pelajaran IPA.

Labels: PTK IPA
METODE UMPAN BALIK DENGAN MENUMBUHKAN RASA SENANG DAN NYAMAN BELAJAR MATEMATIKA, SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA 

A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berta.kwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sayangnya, untuk mencapai tujuan mulia tersebut masih ditemui banyak hambatan. Masalah pokok berkaitan dengan pendidikan yang banyak disoroti adalah soal rendahnya mutu pendidikan. Salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan ditunjukkan oleh rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah. Pada konteks pelajaran Matematika khususnya di Sekolah ……., rendahnya prestasi belajar tidak hanya pada aspek kemampuan untuk mengerti matematika sebagai pengetahuan, tetapi juga aspek rendahnya sikap terhadap matematika. Pada aspek sikap siswa, selama ini banyak siswa yang menganggap pelajaran Matematika sebagai momok yang menakutkan. Hal ini berkaitan dengan karakteristik Matematika yang abstrak, sehingga siswa kurang berminat terhadap pelajaran Matematika sehingga prestasi belajarnya rendah.

Mengembangkan Prestasi Olah Raga Bola Voley di Kelas Melalui Metode Eksperimen

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Banyak orang salah menafsirkan bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah sama dengan proses penciptaan prestasi di bidang olah raga. Kesalahan tafsir ini menimbulkan kesalahan juga dalam metode atau cara mengajarkan pendidikan jasmani di sekolah. Padahal, antara pendidikan jasmani dan prestasi olah raga sama-sama memiliki metode dan target namun metode dan targetnya agak berbeda. Meski begitu, pendidikan jasmani bisa dijadikan sebagai awal dari dimulainya metode atau proses penciptaan sebuah prestasi olah raga di sekolah, yang boleh jadi bisa dilanjutkan menjadi sebuah proses penciptaan prestasi secara nasional.

( Dicopy oleh : agus.3108 )