4/30/2013

Penulisan Karya Ilmiah

A.    Latar Belakang
            Sebuah pekarjaan dapat dikategorikan sebagai profesi apabila memenuhi sejumlah syarat, antara lain: merupkan pelayanan yang dibutuh- kan, dilandasi oleh  suatu disiplin ilmu, pemangkunya harus melalui pendidikan dan pelatihan yang cukup, memiliki kode etik, organi- sasi, serta budaya profesi. Di antara syarat-syarat tersebut, keberadaan disiplin ilmu yang melandasi pekerjaan merupakan syarat yang paling esensial. Hal ini karena tingkatan profesionalitas sebuah pekerjaan, hakikatnya diukur dari kompleksitas keilmuan dan teori yang mendasarinya.
            Sejalan dengan perkembangan di lapangan, maka keilmuan yang menjadi landasan suatu profesi juga dintuntut untuk terus dikembangkan.  Berbagai kegiatan ilmiah harus dilakukan untuk mengembangkan ilmu. Salah satu instrumen atau sarana penting untuk memperoleh  ilmu adalah melalui penelitian, baik yang sifatnya menggali atau memverifikasi teori. Hasilnya kemudian harus ditulis dan dipublikasikan, selain agar tersebar juga dimaksudkan agar diuji oleh berbagai kalangan yang kompeten. Bila temuan/teori yang dihasilkan memiliki kebenaran dan signifikansi maka tentu akan diadopsi dalam khasanah keilmuan profesi tersebut.
            Salah satu cabang profesi di dalam dunia pendidikan, adalah pengawas atau supervisor pendidikan. Sebagaimana uraian di atas, profesi ini pun tentu harus didukung oleh keilmuan yang senantiasa berkembang. Pengawas sebagai pemangku profesi ini berkewajiban untuk menggali, menyampaikan dan menerapkan ilmu yang mendukung peningkatan profesionalisme mereka. Oleh karena itu, maka kemampuan menyusun karya tulis ilmiah harus dimiliki oleh setiap pengawas pendidikan. Tulisan ini dirancang untuk maksud tersebut.
B.Pengertian Karya Tulis Ilmiah
     Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Mem- bicarakan produk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah dilakukan melalu penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-satunya karya tulis ilmiah.
     Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamat- an, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
     Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
     Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan penulisan karya tulis ilmiah mengutip pernyataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-macam tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai definisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.
     Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu :
1.      Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2.      Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
3.      Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
     Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam karya tulis ilmiah disebut teknik notasi ilmiah. Terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya mencerminkan hakikat dan unsur yang sama.
     Buku ini memberikan contoh teknik notasi ilmiah yang menggunakan catatan kaki (Footnote). Catatan kaki merupakan informasi dari pernyataan yang kita kutip. Di samping itu catatan kaki dapat digunakan sebagai infor- masi tambahan yang tidak langsung berkaitan dengan pernyataan dalam badan tulisan.
     Kutipan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ada dua jenis yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam karya tulis ilmiah susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Kutipan tak langsung merupakan kutipan pendapat atau pernyataan orang lain dengan melakukan perubahan kalimat yang dikutip disesuaikan dengan bahasa penulis itu sendiri.
C. Persyaratan karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.   Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.   Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.   Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.   Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gam- bar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.   Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkan- dung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah keba- hasaan.
6.   Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

     Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu permasa- lahan.Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian.Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan suatu alur pemikiran dalam pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut tertuang dalam metode penelitian. Metode penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan operasionalisasi dari metode keilmuan. Dengan kata lain bahwa struktur berpikir yang melatarbelakangi langkah-langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan.
     Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah memiliki pengertian sebagai berikut:
1.      Penelitian adalah usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang memerlukan pemecahan.
2.      Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
3.      Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode kesisteman.
4.      Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen yang harus diilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
5.      Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah sistematik, terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari masalah tersebut.Metode penulisan karya tulis ilmiah mengacu pada metode pengungkapan fakta yang biasanya berasal dari hasil penelitian dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis ilmiah dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian ditulis sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan. Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan sebagai publikasi. Perbedaan kedua karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan. Karya tulis ilmiah sebagian besar merupakan publikasi hasil peneli- tian. Dengan demikian format yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang menggambarkan metode atau sistematika penelitian. Metode penelitian secara garis besar dapat dibagi dalam empat macam.yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, hasil penelitian kualitatif, hasil kajian pustaka, dan hasil kerja pengembangan.
Karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian ini apat dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju oleh penulis. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik bersifat teknis, berisi apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan. objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang lebih cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya.
Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah memiliki persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
1.      Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2.      Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas.
3.      Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural.
4.      Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5.      Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis
6.      Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam menulis karya ilmiah memer- lukan persiapan yang dapat dibantu dengan menyusun kerangka tulisan. Di samping itu, karya tulis ilmiah harus menaati format yang berlaku.
C. SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH

Menulis karya tulis ilmiah yang bersumber penelitian adalah menulis laporan penelitian dan artikel untuk jurnal ilmiah. Oleh sebab itu, format penulisannya menyesuaikan dengan format penelitian. Format penelitian sangat tergantung dengan metode penelitian yang digunakan, di mana setiap metode memiliki format tersendiri. Format dalam menulis karya ilmiah merupakan alur-alur jalan pikiran yang terdapat dalam sebuah penelitian yang dikaitkan dengan proses penulisan.
   Dalam pembahasan ini kita tidak akan menekankan kepada aspek-aspek penelitian seperti teknik pengambilan data, analisis data, dan teknik analisis statistika, melainkan kepada rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok sebuah proses penelitian. Seperti kita ketahui bahwa penelitian adalah sebuah proses pemecahan masalah, maka penulisan karya tulis ilmaih merupakan pemaparan proses pemecahan masalah, sehingga pembaca memperoleh jawaban dari masalah yang diteliti.Karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya (a) gagasan: Apa yang menjadi permasalahan, dan Bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan maasalah, (b) Penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang menjadi acuan konseptualnya,  bagaimana desainnya, bagaimana data dikum- pulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembanga ilmu.
Bentuk karya tulis ilmiah ada dua macam, yaitu (a) panjang, contoh- nya skripsi, tesis atau laporan penelitian, dan (b) atau versi pendek, contoh- nya  artikel jurnal dan makalah simposium.
A.  Sistematika Laporan Penelitian
Bagian Awal
  1. Hal-hal yang termasuk bagian awal adalah :
  2. Halaman sampul
  3. Halaman judul
  4. Abstrak
  5. Kata Pengantar
  6. Daftar Isi
  7. Daftar Gambar
  8. Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E.   Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka setiap variabel
B. ……………
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Metode Penelitian
E.   Instrumen Penelitian
F.   Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Uji Prsayarat Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Bagian Akhir
        Daftar Pustaka
        Lampiran
        Riwayat Hidup Penulis
f).     Sistematika Laporan Penelitian Versi Pendek:
(Makalah Seminar, Artikel Jurnal Ilmiah)
1).  Pendahuluan
2).  Metode
3).  Temuan dan Pembahasan
4).  Kesimpulan dan Rekomendasi
5).  Daftar Pustaka
      Berikut ini disajikan contoh format karya tulis ilmiah laporan hasil penelitian berserta uraian tiap-tiap bagian, sebagai berikut.
Bab I
Pendahuluan
A.      Latar Belakang Masalah
1.         memaparkan permasalahan umum yang menjadi landasan fokus masalah yang akan diteliti
2.         memaparkan faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut muncul.:
o    Faktor yang melatarbelakangi permasalahan digambarkan dengan kenyataan yang ada, misalnya kemampuan guru biologi dalam penggunaan metode CTL rendah. Paparkan fakta yang mendukung, seperti hasil pengamatan kita saat melakukan supervisi.
o    Berilah argumentasi mengapa kemampuan tersebut rendah, misalnya guru kurang berminat untuk mencoba, sulit mengaplikasikan meteri dengan metode, tugas-tugas tidak mendorong aktivitas siswa. Dalam memberi argumentasi ini dilakukan analisis yang didasari suatu bukti nyata berdasarkan pengalaman sendiri saat melakukan obeservasi guru mengajar di kelas.
o    Berilah argumentasi perkiraan pemecahan yang diharapkan dapat mengatasi masalah, misalnya bila masalah yang dominan adalah teknik pelatihan, maka pilihlah teknik pelatihan yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar biologi dengan metode CTL. Contoh, teknik problem solving sebagai upaya peningkatan kemampuan guru menerapkan metode CTL dalam mengajar biologi di SMA.
o    Berilah argumentasi kelebihan dari teknik Problem Solving, sehingga penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu.
3.    Mengerucutkan permasalahan menjadi lebih fokus pada variabel penelitian.
B.   Identifikasi Masalah
o    Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada tersedia dan cukup banyak, peneliti dapat mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya.
o    Dalam mengidentifikasi peneliti melakukan pendataan semua permasalahan yang diduga mempengaruhi variabel utama atau masalah yang ada
o    Identifikasi masalah dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan yang terkait dengan fokus masalah.
C.   Pembatasan Masalah
o    Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti.
o    Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian diketemukan lebih dari satu masalah.
o    Dari masalah-masalah yang teridentifikasi tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana yang paling menjadi masalah utama dan menjadi faktor yang sangat mempergaruhi dan sesuai untuk diteliti.
o    Pilihlah salah satu permasalahan yang sekiranya sesuai
o    Jika yang diketemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan kelayakan serta kesesuaiannya untuk diteliti.
D.   Perumusan Masalah
o    Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka perlu dirumuskan.
o    Perumusan masalah ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya.
o    Perumusan masalah memperhatikan hal-hal berikut ini:
(a)   masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,
(b)   rumusan itu hendaknya padat dan jelas, dan
(c)   rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
E.    Hipotesis Tindakan
o    Rumuskan dugaan sementara pemecahan masalah yang disebabkan oleh solusi yang dipilih secara operasional
o    Misalnya ” Teknik Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan guru biologi dalam menerapkan metode CTL dalam pelajaran Biologi”
Bab II
Kajian Teori Dan Kerangka Berpikir
A.   Kajian Teori
o    Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoretis bagi peneliti yang akan dilakukan itu.
o    Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
o    Untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang disebutkan di atas itu orang harus melakukan penelaahan kepustakaan.
o    Telaah pustaka dilakukan untuk memcahkan permasalahan yang terdapat pada perumusan masalah berdasarkan teori yang ada. Pemecahan masalah secara teoretis adalah mempergunakan teori yang relevan sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji permasalahan agar mendapat jawaban yang akurat.
o    Dalam kajian teori bukan kumpulan kutipan dari teori yang relevansaja, tetapi kajian yang membangun kerangka pemikiran pemecahan masalah sampai dapat menggambarkan cara perolehan data berupa konstruk variabel yaitu indikator-indkator dari variabel yang harus diamati.
B.   Kerangka berpikir
o    Sintesis dari analisis hasil kajian teori dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
o    Memberikan gambaran pemecahan masalah dengan adanya variabel yang digunakan untuk memecahkan masalah
o    Gambaran tersebut memberikan arah pemecahan masalah melalui argumentasi, yaitu menyusun kerangka berpikir peneliti sendiri secara sistemik dan analitik.
Bab III
Metodologi Penelitian
A.      Tujuan
Tujuan penelitian perlu dirumuskan, karena dalam tujuan ini memberikan gambaran pemecahan masalah yang diharapkan dalam penelitian. Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan harus operasional dan rinci.
B.       Lokasi
Jelaskan lokasi penelitian
C.       Waktu
Jelaskan waktu pelaksanaan penelitain
D.   Prosedur
1.         Perencanaan
a.         Masalah yang teridentifikasi/fokus masalah
       bagian ini menjelaskan masalah yang teridentifikasi berdasarkan hasil pengamatan/pretes serta analisis untuk mencari akar masalah.
b.        Rencana Tindakan
       bagian ini menjelaskan rencana tindakan berdasarkan akar masalah yang telah teridentifikasi yang berupa tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki permasalahan, aspek apa saja yang dilakukan untuk memperbaiki yang dirumuskan dalam siklus. Dalam rencana tindakan ini terdapat kreteria keberhasilan dari suatu siklus. Rencana tindakan disusun dalam bentuk skenario pembelajaran yang mana dalam strategi pembelajaran telah mengimplementasikan solusi (tindakan) yang direncanakan untuk memecahkan masalah.
2.         Pelaksanaan
o       Objek
o       Kolaborator
3.           Evaluasi
Bab IV
Hasil Penelitian
1.    Deskripsi Data
1.1.      Siklus I
 a.    Perencanaan
       berisi rencana untuk melaksanakan action pada siklus ini (seperti skenarion pembelajaran)
 b.   Pelaksanaan
       menjelaskan pelaksanaan tindakan (action) secara jelas langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian.
 c.    Hasil Pengamatan
       berisi paparan yang mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, misalnya nilai hasil tes atau analisis hasil yang diamati/dijaring melalui kuesioner. hasil pengamatan kolaborator selama pelaksanaan action.
 d.   Refleksi
       Pembahasan hasil dari peneliti dan kolaborator yang merupakan kesimpulan daripelaksanaan siklus I. Bila dari hasil refleksi menyimpulkan hasil action belum tuntas, maka dirumuskan kembali masalah yang akan ditindalanjuti pada siklus kedua.
2.    Pembahasan
Berisi pembahasan berdasarkan analisis-analisis yang ada pada setiap siklus
Bab V
Kesimpulan Dan Saran
1.        Kesimpulan
2.        Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
1     Surat Keterangan dari Kepala Sekolah
2     Skenario/RPP
3     Bukti Pengamatan dari Kolaborator
4     Instrumen/tes
5     contoh/bukti pekerjaan/jawaban siswa

B.  Sistematika Makalah Seminar dari Hasil Penelitian
        Judul
        Bagian yang mungkin satu-satunya dibaca orang lain, oleh karena itu judul harus mampu menarik perhatian pembaca yang membacanya secara sepintas
        Judul yang tidak jelas, terlalu umum, kurang informatif, tidak memikat dan bisu akan menyebabkan tulisan diremehkan orang
        Judul yang baik memakai kata-kata tidak lebih dari 12 kata-kata
        Dalam menyusun judul, hindari kata-kata klise, seperti: penelitian pendahuluan, studi perbandingan, suatu penelitian tindakan kelas, dll.
        Hindari pemakaian kata kerja pada awal judul
        Jangan memakai kata singkatan atau akronim
        Baris kepemilikan
        Nama pengarang
        Nama lembaga tempat kegiatan dilakukan, lengkap dengan alamat pos
        Setiap orang yang namanya tercantum sebagai pengarang, mempunyai kewajiban moral bisa menjawab isi dari tulisan tersebut
        Dalam menulis nama, tanggalkan pangkat, gelar, dan kedudukan
        Abstrak dan Ringkasan
        Abstrak dapat menerangkan keseluruhan isi tulisan
        Abstrak disajikan ke dalam satu paragraf dengan kata-kata sekitar 500
        Komponen abstrak:
        Tabel dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu juga dengan singkatan ataupun pengacuan pada pustaka
        Kata kunci
        Kata kunci dapat berasal dari judul, abstrak, atau isi dari tulisan
        Pilih kata-kata yang dipakai kalau mencari informasi mengenai topik tersebut
Pendahuluan
        Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan:
        Latar belakang atau rasioanl penelitian
        masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah
        rumusan tujuan penelitian ( dan harapan tentang manfaat hasil penelitian).
        Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional ( tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat dan lkangsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahasa dan mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelietian.
Metode
        Pada dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraian bisa jika dalam beberapa paragraph tanpa subbagian, atau dipilah-pilah menjadi beberapa sub-bagian. Hanya hal-hal yang pokok saja disajikan. Uraian rinci tentang rancangan penelitian tidak perlu diberikan.
        Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, dan bagaimana data dianalisis.
Hasil
        Bagian hasiladalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data; yang dilaporkan adalah hasil bersih. Proses analisis data ( seperti perhitungan statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesis pun tidak perlu disajikan, termasuk pembandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis.
        Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik digunkan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
        Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah-milah menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk subtopic-subtopik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian.
Pembahasan
        Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah
a.        menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaiamana tujuan penelitian itu tercapai
b.        menafsirkan temuan-temuan
c.        mengintegrasi temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
        Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil penelitian secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
        Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.

Kesimpulan dan saran
        Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uaraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan dalam bentuk numerical.
        Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup.
Daftar Rujukan
        Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah.
        Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh makalah.
C.  Artikel Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian
·   Judul
       Bagian yang mungkin satu-satunya dibaca orang lain, oleh karena itu judul harus mampu menarik perhatian pembaca yang membacanya secara sepintas
       Judul yang tidak jelas, terlalu umum, kurang informatif, tidak memikat dan bisu akan menyebabkan tulisan diremehkan orang
       Judul yang baik memakai kata-kata tidak lebih dari 12 kata-kata
       Dalam menyusun judul, hindari kata-kata klise, seperti: penelitian pendahuluan, studi perbandingan, suatu penelitian tindakan kelas, dll.
       Hindari pemakaian kata kerja pada awal judul
       Jangan memakai kata singkatan atau akronim
        Baris kepemilikan
       Nama pengarang
       Nama lembaga tempat kegiatan dilakukan, lengkap dengan alamat pos
       Setiap orang yang namanya tercantum sebagai pengarang, mempunyai kewajiban moral bisa menjawab isi dari tulisan tersebut
       Dalam menulis nama, tanggalkan pangkat, gelar, dan kedudukan
        Abstrak dan Ringkasan
       Abstrak dapat menerangkan keseluruhan isi tulisan
       Abstrak disajikan ke dalam satu paragraf dengan kata-kata sekitar 500
       Komponen abstrak:
       Tabel dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu juga dengan singkatan ataupun pengacuan pada pustaka
        Kata kunci
       Kata kunci dapat berasal dari judul, abstrak, atau isi dari tulisan
       Pilih kata-kata yang dipakai kalau mencari informasi mengenai topik tersebut
Pendahuluan
        Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan:
        Latar belakang atau rasioanl penelitian
        masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah
        rumusan tujuan penelitian ( dan harapan tentang manfaat hasil penelitian).
        Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional ( tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat dan lkangsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahasa dan mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian.
        Metodologi penelitian yang digunakan dalam pemecahan masalah dipaparkan secara naratif yang menggambarkan metode, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data.
Pembahasan
        Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah. Oleh karena itu biasanya merupakan bagian terpanjang. Pada bagian ini disajikan hasil analisis data; Yang dilaporkan adalah hasil analisis atau hasil pengujian hipotesis,
        Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik digunkan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
        Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah
a.         menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaiamana tujuan penelitian itu tercapai
b.        menafsirkan temuan-temuan
c.         mengintegrasi temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
        Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil penelitian secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
        Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.
Kesimpulan dan saran
        Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uaraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan dalam bentuk numerical.
        Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup.
Daftar Rujukan
        Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah.
        Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh makalah.

No comments:

Post a Comment

Thank's for yours comment !