Terdapat sejumlah model pembelajaran
efekktif berbasis kontekstual yang dapat diguanakan dalam proses
pembelajaran di SD, diantaranya yaitu pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning), pembelajaran kooperatif dengan berbagai
tipenya, (seperti Student-Teams Achievement Divisions/STAD (Tim Siswa
Kelompok Prestasi),
JIGSAW (Model Tim Ahli) dan GI (Group
Investigation), think-pair and share, numbered head together, picture
and picture, examples non examples, pengajaran berbasis inkuiri,
pengajaran berbasis tugas/proyek (Project based learning),
demonstration, role playing, pemodelan (modelling), dsb.
Dalam naskah ini hanya akan dibahas tiga diantaranya secara singkat, yaitu :
1. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Pengajaran berbasis masalah digunakan
untuk merangsang berpikir tingkat tinggi, termasuk di dalamnya belajar
bagaimana belajar. Pengajaran berbasis masalah, menurut Ibrahim dan Nur
(2002) dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teaching
(Pembelajaran berbasis Project), Experience-Based Education (Pendidikan
berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentic).
Danm Anchored instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata).
Peranan guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan
dialog.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah dan bagaimana peranan nguru di dalamnya dapat digambarkan sbb.
Tahapan Tingkah laku
Tahap 1
Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelasakan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa untuk terlibat
dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih
Tahap 2
Mengorganisir siswa untuk Belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan masalah tersebut
(menetapkan topik, tugas, jadwal, dsb.)
Tahap 3
Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah
Tahap 4
Mengembangkan dan menanyakan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan,
menyiapkan karya yang sesuai sperti laporan, dan membantu mereka
berbagai tugas dengan temannya
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan prosesprosesyang mereka gunakan.
2. Model Student Teams Achievement Division (STAD)
Model Student Teams Achievement (Tim
Siswa Kelompok Prestasi) adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif. Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawankawannya.
Metode ini merupakan metode yang paling
sederhana dalam pembelajaran kooperatif. Para guru menggunakan
pembelajaran STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa
setiap minggu, baik melalui penyajian verbal manupun tertulis. Para
siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim
masingmasing terdiri atas 4 atau 5 orang anggota kelompok yang bersifat
heterogen (baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun potensi
akademik/kemampuannya). Tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja
akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai
bahan ajar melalui Tanya jawab atau
diskusi antar sesame anggota kelompok. Secara periosik. Dilakukan
evaluasi oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan mereka (baik
individual maupun kelompok) terhadap bahan akademik yang telah
dipelajari. Setiap siswa atau tim diberi skor atas penguasaannya
terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang
meraih prestasi tinggi atau memperoleh skorvsempurna diberi
reinforcement.
Secara singkat langkah-langkah pembelajaran STAD terdiri atas:
a. Mmembentuk kelompok heterogen a 4-5 orang anggotanya
b. Guru menyajikan pelajaran
c. Guru memberi tugas
d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada csaat menjawab kuis, tidak dibolehkan siswa saling membantu.
e. Memberi evaluasi
f. Kesimpulan
3. Model Jigsaw (Model Tim Ahli)
Model Jigsaw dikembangkan oleh Eliot
Aronson dan kawan-kawannya dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan
kawan-kawannya. Seperti halnya pada m,odel STAD, pada model Jigsawpun,
kelas dibagi menjadi beberapa kelompok/tim a 4-5 orang anggotanya yang
bersifat heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk
teks dan tiap siswa diberi tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian
dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai kelompok/tim
yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian bahan
akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu
mengkaji bahan tertsebut. Kelompok siswa yang dimaksud disebut ”kelompok
pakar (expert group)”. Sesudah kelompok pakar berdiskusi dan
menyelesaikan tugas, maka anggota dari kelompok pakar ini kembali ke
kelompok semula (home teams) untuk mengajar (membuat mengerrti) anggota
lain dalam kelompok semula tersebut.
Secara sinbgkat, langkah-langkah pembelajaran Jigsaw terdiri atas :
a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen a 4-5 orang
b. Tim anggota dalam kelompok/tim diberi bagian materi yang berbeda
c. Anggota dari tim tim yang berbeda yang
telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
d. Jika kelompok ahli selesai
mendiskusikan tugasnya, maka anggota kelompok kembali ke kelompok
asal/semula (home teams) untuk mengajar anggota lainnya dalam kelompok
semula
e. Tiap kelompok/tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
f. Guru memberi evaluasi
g. Kesimpulan/penutup
4. Model Group Investigation (GI)
Dasar-dasar metode group investigation
(investigasi kelompok) dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya
dikembangkan oleh oleh Sharan dan kawan-kawannya.
Dibandingkan dengan model STAD dan
Jigsaw, group investigation merupakan model pembelajaran yang lebih
kompleks dan paling sulit dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif.
Pada model group investigation, sejak awal siswa dilibatkan mulai dari
tahap perencanaan baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi. Dalam pelaksanaanya, mempersyaratkan
para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam keterampilan proses kelompok. Pengelompokan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil a 5-6 orang dapat bersifat heterogen dan dapat
juga didasarkan pada kesenangan berteman atau kesamaan minat. Para siswa
memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti/melakukan investigasi
mendalam terhadap berbagai subtopik yang
telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan
kelas secara keseluruhan
Secara singkat langkah-langkah group investigation adalah sbb. :
a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
c. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan
e. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikanhasil pembahasan kelompok
f. Guru mwmbwri penjelasan singkat dan sekaligus memberikan kesimpulan
g. Penutup.
D. PENUTUP
Disamping mnode-model pembelajaran yang
dikemukakan di atas, dalam konteks pembelajaran masih tersedia cukup
banyak model-model pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM) yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru di
kelas. Sebagai guru yang profesional, seyogianya setiap guru selalu
berupaya mengembangkan/meningkatkan kemampuannya dengan mengkaji
berbagai model pembelajaran tersebut dan yang tidak kurang pentingnya
adalah menuntut komitmen dari setiap guru untuk senantiasa memilih dan
menerapkan model pembelajaran yang terbaik untuk kepentingan peserta
didik
No comments:
Post a Comment
Thank's for yours comment !